Makna Perbedaan Jumlah Pintu Surga: Antara Syariat dan Ma‘rifat

Dalam tradisi keilmuan Islam, para ahli ma‘rifat—para sufi, ulama hakikat, dan ahli ruhani—menggunakan dua sumber pengetahuan yang saling melengkapi:

1. Pengetahuan Syariat (Teks Lahir)

Sumber ini bersandar pada dalil Al-Qur’an dan Hadis, yang menjelaskan hukum, jumlah, dan struktur secara literal.

2. Pengetahuan Isyārah (Makna Batin)

Ini bersifat simbolik, diperoleh melalui kasyaf, penyingkapan ruhani, dan pemahaman mendalam terhadap simbol-simbol alam malakut.

Karena itu, angka-angka yang digunakan para ahli ma‘rifat sering kali bukan angka literal seperti dalam syariat, tetapi angka-angka simbolik yang menggambarkan perjalanan ruhani manusia.

1. Syariat: Surga Ada 8 Pintu & Neraka Ada 7 Pintu

Neraka 7 Pintu — Dalil Al-Qur’an

Al-Qur’an menyebutkan secara jelas:

QS. Al-Hijr 15:44

> “Jahannam itu mempunyai tujuh pintu...”


Surga 8 Pintu — Dalil Hadis Shahih

Hadis riwayat Bukhari–Muslim menyebutkan:

> “Sesungguhnya surga memiliki delapan pintu.”

Hadist lengkapnya: 

حديث البخاري

روى الإمام البخاري في “صحيحه” (كتاب الزكاة، باب صدقة التطوع):

عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ قَالَ:

> "فِي الْجَنَّةِ ثَمَانِيَةُ أَبْوَابٍ."


حديث مسلم

وروى الإمام مسلم في “صحيحه” (كتاب الزكاة، باب الحث على الصدقة):

عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ قَالَ:

> "مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُسْبِغُ الْوُضُوءَ، ثُمَّ يَقُولُ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، إِلَّا فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الجَنَّةِ الثَّمَانِيَةُ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ."


1. Hadis Bukhari – Terjemahan Indonesia

Diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dalam Shahih-nya (Kitab Zakat, Bab Sedekah Sunnah):

Dari Sahl bin Sa’d radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi ﷺ bersabda:

> “Di dalam surga terdapat delapan pintu.”

Terjemahan maknanya:

Surga memiliki delapan gerbang, masing-masing untuk golongan amal yang berbeda.


2. Hadis Muslim – Terjemahan Indonesia

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahih-nya (Kitab Zakat, Bab Anjuran Bersedekah):

Dari Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

> “Tidaklah salah seorang di antara kalian berwudhu lalu menyempurnakan wudhunya, kemudian mengucapkan:
‘Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya,’ melainkan akan dibukakan baginya delapan pintu surga, dan ia dapat masuk melalui pintu mana saja yang ia kehendaki.”

Maka berdasarkan syariat, jumlah pintu adalah:

Surga = 8 pintu
Neraka = 7 pintu


2. Ma‘rifat: Mengapa Sebagian Menyebut Surga Ada 7 Pintu?

Para ahli ma‘rifat tidak sedang membahas pintu fisik yang dipahami secara literal.
Mereka berbicara tentang pintu-pintu batin yang harus dilalui seorang salik (penempuh jalan Allah).

Angka 7 adalah simbol perjalanan ruhani manusia.

Dalam tradisi tasawuf:

7 lapisan langit
7 anggota sujud
7 tingkatan nafs (maratib an-nafs)
7 putaran thawaf
7 maqam suluk
7 ayat Al-Fatihah
7 fawatih as-suwar (huruf pembuka)


Yang paling penting:

Terdapat 7 hijab (tirai diri) yang menutupi cahaya ruh, dan itu disebut “7 pintu batin menuju surga”.

Sehingga “7 pintu surga” dalam istilah ahli ma‘rifat bermaksud:

> Tujuh hijab dalam diri yang harus dibuka untuk mencapai Nur Kautsar — hakikat surga dalam batin.


Tujuh Hijab Ruhani

1. Hijab jasad
2. Hijab hawa nafsu
3. Hijab syahwat
4. Hijab sifat tercela
5. Hijab lintasan hati (khathir)
6. Hijab keakuan (ego)
7. Hijab kegelapan (ghaflah)

Jika hijab ke-7 tersingkap, seorang salik masuk ke dalam ma‘rifat, yang oleh para sufi disebut sebagai “surga awal”.

Ini bukan menolak syariat, tetapi bahasa simbolis dalam ilmu hakikat.

3. 7 Pintu Neraka = 7 Tingkatan Nafsu

Dalam ilmu jiwa Islami (tasawuf):

1. Nafs Ammarah
2. Nafs Lawwamah
3. Nafs Mulhamah
4. Nafs Mutmainnah
5. Nafs Radhiyah
6. Nafs Mardhiyah
7. Nafs Kamilah

Setiap tingkatan nafs memiliki “pintu” menuju kehancuran jika tidak disucikan.
Inilah maksud para sufi ketika menyebut 7 pintu neraka batin.

4. Kesimpulan Utama

Perspektif Surga Neraka

Syariat (dalil teks) 8 pintu 7 pintu
Ma‘rifat (batin/simbol) 7 pintu (hijab diri) 7 pintu (nafs)

Para ahli ma‘rifat menggunakan angka 7 untuk menggambarkan:

kesempurnaan perjalanan ruhani
jumlah hijab batin
lapisan langit yang harus ditembus
tingkatan nafs yang harus dilalui
maqam suluk hingga mencapai makrifat

Maka “7 pintu surga” bukan pintu fisik seperti dalam hadis, tetapi pintu ruhani dalam diri manusia.

Post a Comment

Previous Post Next Post