Amalan Tingkat Lanjut Membangkitkan Nur Muhammad, tidak melampaui batas akidah, dan mengikuti manhaj para sufi besar (Ghazali, Junaid, Qadiriyah, Naqsyabandiyah, Syadziliyah).
Catatan penting:
Amalan tingkat lanjut ini lebih halus, masuk ke wilayah latifah-latifah ruhani (sirr – ruh – khafi – akhfa).
Lakukan hanya jika Anda stabil dalam syariat dan dzikir dasar.
TAHAP LANJUT — “Maqâm Tajalliyât an-Nur”
1. Istighfar Halus Nafas (Istighfar Ruhani) — 500x
Ini bukan istighfar biasa.
Cara:
Tarik nafas perlahan: rasakan bahwa Anda “menghisap” kegelapan hati.
Tahan 1 detik.
Hembuskan nafas sambil melafazkan sangat lembut:
> “Astaghfirullāh….”
Gunakan suara hati, bukan suara keras.
Tujuan Ruhani
Membersihkan hijab halus:
ujub, subtle ego, rasa “aku” batin.
Membuka Latifah Qalb menjadi bening.
2. Dzikir Sirr — “Huwa… Hu…” — 500x
Ini adalah dzikir untuk menyadarkan sisi terdalam diri.
Cara:
Letakkan dzikir pada dada bagian kanan (latifah sirr).
Saat menarik nafas, hadirkan rasa “Dia (Allah) dekat”.
Saat buang nafas, ucapkan batin:
> “Hū…”
(tanpa bentuk, hanya kesadaran)
Manfaat Ruhani
Menarik cahaya Lathîfah as-Sirr.
Mengurangi dominasi ego batin.
Membuat hati lembut seperti kapas.
3. Shalawat “Sirru as-Salawat” — 100x
Shalawat khusus untuk membuka mishkat an-nur (relung cahaya).
Bacaan:
> “Allāhumma shalli ‘alā sayyidinā Muhammad
ṣāhibin-nūr, wa ‘alā ālihi wa ṣaḥbihi ajma‘īn, sholātan tabtahiḥu bihā asrārī wa tanfatuḥu bihā abwābul-khayr.”
Fungsi Ruhani
Membuka sirr (rahasia batin).
Mengundang faydh (cahaya) dari Ruh Nabi.
Mempercepat yaqazhah (kebangkitan ruhani).
4. Muraqabah “Tanazzul an-Nur” — 7 menit
Ini adalah inti dari amalan tingkat lanjut.
Caranya:
1. Duduk tenang.
2. Bayangkan bukan bentuk, tetapi rasa bahwa cahaya dari Allah turun ke dada.
3. Jangan dipikirkan.
4. Jangan diimajinasikan.
5. Hanya hadir.
Saat berhasil:
dada terasa hangat
batin tenang
ada getaran lembut
seolah ada “cahaya” turun (rasa, bukan visual)
Ini disebut tajalli.
5. Dzikir Nafas “Hu-Allāh” — 20 menit
Ini adalah amalan para mursyid untuk memindahkan kesadaran dari jasmani ke ruh.
Cara:
Tarik nafas, rasakan: “Hū…”
Buang nafas, rasakan: “…Allāh.”
Tidak perlu suara.
Hanya rasa.
Manfaat :
Menyatukan kesadaran lahir dan batin.
Menjadikan diri selalu “dalam dzikir.”
Memunculkan nur al-yaqīn (cahaya keyakinan).
6. Zikir “Lâ ilâha illā Allāh” Metode Nafyan–Isbat — 300x
Ini adalah metode tasawuf tinggi (Khalwatiyah & Qadiriyah).
Cara:
Ucapkan “Lā ilāha” sambil menafikan semua yang selain Allah dari hati.
Ucapkan “illAllāh” sambil menetapkan Allah sebagai satu-satunya tujuan.
Efek Tingkat Tinggi
Menghancurkan ego halus (anaaniyah).
Menyadarkan nur kesadaran asal.
Memperkuat rasa hadir bersama Allah (hudhur).
7. Dzikir Khafi (Dzikir Tanpa Kata) — 5 menit
Tutup amalan dengan:
Menyadari bahwa hati berdzikir sendiri.
Tidak ada kata.
Tidak ada suara.
Tidak ada gerakan.
Hanya kesadaran yang menghadap kepada Allah.
Inilah yang disebut para sufi: “Dzikir ruh.”
8. Waktu Khusus Maqam Ini
Untuk amalan tingkat lanjut, waktu yang terbaik:
Sepertiga malam terakhir
Sebelum Subuh
Setelah Dzuhur (jam 1 siang, saat sunyi)
Antara Maghrib–Isya
Saat itu hijab mudah tersingkap.
9. Tanda-Tanda Anda Sudah Memasuki Maqam Lanjut
Jika amalan ini benar:
hati terasa bening seperti kaca
emosi menjadi lembut
tidak mudah marah
syahwat menurun
cinta kepada Allah meningkat
shalat terasa hidup
muncul rasa “dijaga”
tidur menjadi ringan
intuisi tajam
dosa terasa berat untuk dilakukan
Dan paling penting:
Anda mulai merasa “Allah dekat” tanpa memikirkan bentuk apapun.