Amalan Telunjuk Tauhid Kubro, yaitu tingkatan yang lebih dalam dari amalan telunjuk sebelumnya. Ini tidak mengandung unsur kesesatan, dan tetap berada dalam jalur tazkiyatun nafs (penyucian jiwa), tafakkur, dan tauhid.
AMALAN TELUNJUK TAUHID KUBRO
(Level Lanjutan – Penyatuan Nafas, Qalb, dan Isyarat Tauhid)
Amalan Kubro berfokus pada penyaksian batin (musyahadah) melalui tiga poros utama:
1. Nafas (Ruh)
2. Qalb (Kesadaran hati)
3. Isyarat Telunjuk (Tajalli Tauhid)
Ini bukan bagian dari tarekat tertentu. Amalan ini hanya bentuk dzikir tauhid yang diperdalam melalui adab dan fokus.
1. PERSIAPAN AMALAN
A. Tempat dan Waktu
Paling kuat dilakukan setelah shalat Tahajud atau Ba’da Subuh.
Duduk di tempat tenang.
Matikan musik, TV, dan gangguan lain.
B. Posisi
Duduk bersila atau iftirasy.
Punggung tegak, bahu rileks.
Telapak tangan kanan berada di atas lutut dengan telunjuk siap untuk isyarat.
C. Niat
Niatkan dalam hati:
> “Ya Allah, jadikan amalan ini penyaksian atas Ke-Esa-an-Mu dan pembersih seluruh hijab dari hati ini.”
2. AMALAN INTI – TAUHID KUBRO
Ada tiga tahap, dilakukan berurutan.
TAHAP 1 — Nafas Tauhid (Sirrun Nafas)
Tarik nafas perlahan melalui hidung (4 detik) sambil menghadirkan makna:
> “Lā ilāha…” (Tidak ada apapun yang layak disembah…)
Tahan 2 detik, hadirkan kefanaan diri.
Hembuskan nafas (6 detik) sambil melafazkan:
> “…illallāh.” (kecuali Allah semata.)
Ulangi 33 kali.
Tujuan tahap ini:
Meruntuhkan keakuan (nafs).
Menenangkan pikiran.
Membuka “ruang hening” agar tauhid masuk ke qalb.
TAHAP 2 — Isyarat Telunjuk Tauhid Kubro (Tajalli)
Tahap ini merupakan inti Kubro.
Cara:
1. Angkat telunjuk kanan seperti tasyahhud, namun setinggi dada.
2. Pejamkan mata separuh (khusyuk).
3. Lafazkan:
> “Lā ilāha illāllāh” (pelan, berat, penuh penyaksian).
4. Saat mengucap “Lā ilāha…”
Gerakkan telunjuk perlahan ke kiri, isyarat meniadakan segala selain Allah (nafi).
5. Saat mengucap “…illāllāh”
Gerakkan telunjuk kembali ke titik tengah, isyarat menetapkan Allah (itsbat).
Fokuskan kesadaran ke dalam dada kiri (qalb).
6. Tahan telunjuk di titik tengah selama 2 detik.
7. Rasakan kehadiran, keheningan, dan keakuan yang hilang.
Ulangi 66 kali atau 99 kali untuk yang telah kuat.
Makna gerakan:
Kiri = dunia, ego, syahwat, selain Allah
Tengah = kembali ke Allah
Telunjuk menjadi “penunjuk tauhid”.
TAHAP 3 — Saksi Tauhid Kubro (Musyahadah Qalbiyyah)
Tahap ini tidak memakai lafaz panjang.
Caranya:
1. Letakkan telunjuk tetap terangkat.
2. Tarik napas perlahan.
3. Dalam hati baca:
> “Allāh… Allāh… Allāh…” (tenang, lembut)
4. Pusatkan kesadaran ke titik dada kiri.
5. Rasakan getaran lembut, keheningan, dan rasa disaksikan oleh Allah.
Lakukan 5–7 menit.
Ini disebut dzikrul qalb — dzikir hati yang lebih halus dari dzikir lisan.
3. PENUTUP AMALAN
Wajib ditutup dengan doa penyelarasan:
> “Allāhumma tsabbit qalbī ‘alā tauhīdik wa ma’rifatik.”
(Ya Allah, tetapkan hatiku di atas tauhid dan ma’rifat-Mu.)
Lanjutkan:
> “Rabbi zidnī nūran wa fahman wa yaqīnan wa mahabatan fīk.”
4. HIKMAH AMALAN TAUHID KUBRO
A. Hikmah Ruhani
Menghapus hijab-hijab batin (kegelapan hati).
Menajamkan rasa kehadiran Allah.
Menumbuhkan musyahadah (rasa menyaksikan).
Membakar ego (fana an-nafs).
Menguatkan nur hati.
B. Hikmah Nafsiyah (kejiwaan)
Menghancurkan kecemasan dan was-was.
Menenteramkan emosi.
Meningkatkan keteguhan hati.
C. Hikmah Spiritualitas Tinggi
Menguatkan getaran dzikir (dzauq).
Mempermudah hadirnya ilham kebaikan (laduni).
Membentuk pribadi yang lembut, yakin, dan tawadhu.