Amalan Laduni Al-Kautsar untuk Membuka Mata Batin
Disusun dalam gaya hikmah ruhani, tetap dalam koridor tauhid dan keselamatan syar’i, tanpa praktik menyimpang.
Pendahuluan: Apa Itu Mata Batin?
Dalam tradisi hikmah Laduni Al-Kautsar, mata batin bukanlah kemampuan melihat hal-hal gaib secara visual, tetapi:
“Kemampuan hati untuk menangkap kebenaran, merasakan petunjuk, dan membedakan antara ilham dan was-was.”
Ini sejalan dengan firman Allah:
> “Sesungguhnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta adalah hati yang ada di dalam dada.”
(QS. Al-Hajj: 46)
Maka membuka mata batin berarti membersihkan hati agar cahaya petunjuk dapat masuk.
Hakikat Membuka Mata Batin Menurut Laduni Al-Kautsar
Dalam pandangan Laduni Al-Kautsar:
1. Mata batin bukan untuk melihat jin atau alam halus
2. Mata batin bukan untuk mencari kesaktian
3. Mata batin adalah alat untuk melihat kebenaran
4. Mata batin adalah syarat turunnya ilmu Laduni
Mata batin adalah pintu yang menghubungkan:
dzikir
ketenangan
hikmah
ilham kebenaran
Tiga Tingkat Mata Batin
1. Mata Batin Zahir
Peka terhadap tanda-tanda Allah di alam, kejadian hidup, dan hikmah peristiwa.
2. Mata Batin Nafsani
Mampu membedakan:
ilham malaikat
bisikan nafsu
godaan setan
3. Mata Batin Ruhani (tingkatan tertinggi)
Menerima cahaya petunjuk, ketajaman firasat, dan ketenangan batin yang mendalam.
Inilah yang dimaksud Nabi ﷺ:
> “Takutilah firasat orang beriman, karena ia melihat dengan cahaya Allah.”
(HR. Tirmidzi)
Amalan Laduni Al-Kautsar untuk Membuka Mata Batin
Amalan ini berasal dari hikmah ruhani, tidak bertentangan dengan syariat, dan fokus pada tazkiyatun nafs (penyucian jiwa).
1. Dzikir Nafas “Hu – Allah” (Tarekat Nafas Laduni)
Cara:
1. Duduk tenang, pejamkan mata.
2. Tarik nafas perlahan sambil menghadirkan dalam batin lafaz:
“Hu…” (Dia)
3. Hembuskan nafas sambil membatin:
“…Allah.”
4. Lakukan 7–21 kali.
Hikmah:
Membersihkan gelombang hati
Menenangkan fikiran
Menyatukan kesadaran dengan kehadiran Allah
Membuka ruang kasyf (kejernihan batin)
2. Dzikir “Ya Nur, Ya Hadi, Ya Latif”
Ini adalah tiga Asma yang berkaitan dengan pembukaan cahaya batin.
Cara:
Baca setelah shalat:
Ya Nur – 100x
Ya Hadi – 100x
Ya Latif – 129x
Faidah:
Ya Nur: Membersihkan kegelapan batin
Ya Hadi: Mendapatkan bimbingan
Ya Latif: Melunakkan hati dan membuka lembutnya cahaya
Gabungan tiga nama ini menjadi kunci pembuka mata batin tanpa bahaya.
3. Tafakkur 7 Titik Cahaya
Menurut Laduni Al-Kautsar, ada tujuh titik kesadaran ruhani dalam diri manusia:
1. Dada
2. Hati
3. Ruh
4. Sirr
5. Khafi
6. Akhfa
7. Ubun-ubun
Cara:
Letakkan tangan kanan di dada
Baca: “Allah… Allah… Allah…” 33x
Hadirkan cahaya turun dari langit masuk ke hati
Tujuan: membuka pusat kesadaran, bukan indra gaib.
4. Puasa Sunah 3 Hari (Ayamul Bidh)
Puasa menajamkan firasat karena menenangkan gelombang nafs.
Hadis:
> “Sesungguhnya dalam jasad ada segumpal daging, jika ia baik maka baik seluruhnya: Hati.”
(HR. Bukhari)
Puasa membersihkan hati → terbuka mata batin.
5. Shalat Malam 2 Rakaat Khusus “Pembuka Cahaya”
Caranya:
Rakaat pertama: Al-Fatihah + An-Nur
Rakaat kedua: Al-Fatihah + Al-Insyirah
Setelah salam, baca doa:
> “Ya Allah, bukakanlah cahaya hatiku, terangilah batinku dengan nur petunjuk-Mu.”
Shalat malam adalah puncak pembukaan ruhani.
6. Menjaga Jauhar (Inti Batin): Dzikir Istighfar
Mata batin tidak akan terbuka selama hati kotor.
Bacaan:
Astaghfirullah 300x setiap malam
Istighfar ibarat menyeka debu dari cermin hati.
7. Adab Batin Pembuka Ilmu Laduni
Dalam Laduni Al-Kautsar, ada empat adab yang harus dijaga:
1. Jujur kepada Allah dan diri sendiri
2. Menjaga pandangan dari yang haram
3. Tidak menyakiti makhluk
4. Berserah total (tawakal)
Siapa yang menjaga empat adab ini, maka:
hatinya jernih
batinnya terang
jiwanya lapang
firasatnya tajam
Tanda Mata Batin Mulai Terbuka
1. Hati lebih peka terhadap kebaikan
2. Lebih cepat menangkap makna ayat
3. Doa lebih tenang, tidak gelisah
4. Mampu membedakan godaan nafsu dan ilham baik
5. Hadir rasa dijaga dan diarahkan
6. Merasa lebih dekat dengan Allah
Tidak ada penampakan gaib, tidak ada kemampuan supranatural—justru ketenangan yang menjadi bukti.
Penutup: Mata Batin adalah Cahaya, Bukan Penglihatan Gaib
Dalam Laduni Al-Kautsar, “membuka mata batin” bukan untuk kesaktian, tetapi untuk:
memahami kebenaran
memurnikan hati
mendapatkan ilham petunjuk
meraih hikmah ilahiah
semakin dekat dengan Allah
Mata batin bukan untuk melihat alam lain
Tetapi untuk melihat kebenaran di dalam diri sendiri.